Bukit dan Anatomi Pagi
Kutipan Puisi Bukit dan Anatomi Pagi
Karya fajrinyuristian
Baca selengkapnya di Penakota.id

Mengarsir Kisah Kasih

(1)
Pagi-pagi buta
kita dipertemukan oleh kabar
gerimis yang tersesat
dan jatuh dari atmosfer menuju akar bumi

(2)
Pagi-pagi sekali juga
Ibumu memberikan izin waktu
untuk aku membawamu ke balik bukit
bersama-sama memenuhi rindu
yang menumpuk
tandus dan hampir elegi
Kita melewati jalan hanya setapak
kurang cahaya dan basah jejaknya
Kau di depanku
aku di belakangmu
bukan berarti aku lelaki yang takut lebih dulu
sebab berada di belakangmu
itu bisa mengeratkan rindu
dengan mempertemukan tangan kiri dan kananku
di depan harum matang tubuhmu
memelukmu dan menjelejur rindu yang kegirangan

(3)
Pagi-pagi itu
Gerimis kian kencang
Membentuk alfabet hujan yang sabar
menunggu giliran
Aku bertanya padamu
adakah tempat untuk bisa berteduh
dari gemuruh kelebat cuaca yang kejam
Kau menjawab
"Aku, sedalam-dalam relungku"
Tiba-tiba rindu sangat dekat
Aku adalah anyelir
artefak manusia yang digali dari sepi
sedang kamu ritus yang tulus menjamuku
tanpa mementingkan majas mana
yang keluar dari sumur ucapanku

(4)
Pagi-pagi kembali
semakin dekat pada bukit bertujuan
Aku dan kamu adalah balada
sajak sederhana yang lebih banyak diam
tapi tubuh berkata menjadi fabula
Aku dan kamu dilewati irisan katarsis
menyatukan badan-badan astral
menjadi kisah kasih yang begitu berat
dan cinta yang lumrahnya
seraya dua insan manusia
meregenerasi Adam dan Hawa
sebab cinta adalah alat manusia
menghindari sinyal-sinyal sunyi
memetakan tanda hati di tiap-tiap
penjelajahan antara aku dan kamu
berdua saja

(5)
Pagi-pagi sebagai puncak bahagia
selepas hujan
Aku menepis airnya tepat di bawah matamu
Kamu mengusir airnya lengkap di seluruh pipiku
Kita sampai di balik bukit
duduk bersama
memecahkan anatomi langit
dari mendung sampai cahaya kembali
Aku bertanya kembali
adakah tempat untuk bisa berteduh
dari gemuruh kelebat cuaca yang kejam
Kau menjawab
"Aku, sedalam-dalam relungku"
Aku bertanya kembali
adakah tempat untuk bisa berteduh
dari gemuruh kelebat cuaca yang bahagia
"Masih, Aku, terdalam relungku"
Tak lama kita bersama sumringah
dan pelangi jua lahir sebagai gorden bukit
Maka aku berkata
Mari kita mulai permainan ini
Kamu pergilah ke sisi sebelah kanan
dari pelangi
Aku pergi ke sisi sebelah kiri dari pelangi
Kamu gulung pelangi itu dari sisi sebelah kanan
Aku gulung dari sisi sebelah kiri
Dan percayalah kita bertemu kembali
di tengah-tengah peraduan nanti
Aku bertanya
Kau tak takut jauh lebih dulu
"Kau masih dalam relungku"

20 Februari 2018

#MengarsirKisahKasih
20 Feb 2018 13:43
339
Tangerang, Kota Tangerang, Banten
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: