Pagi yang mendung, masih dengan rintik hujan kurayakan bersama sebait puisi Sambil melarutkanmu dalam secangkir kopi, yang pelan-pelan menuai adiksi Puspa, Desember 2020
Suara tawa Deeve dan sekitar setengah lusin keponakanku yang lain membuatku terbangun. Bocah-bocah itu langsung masuk ke kamarku tanpa mengetuk. Padahal, baru dua jam aku t...
Melepas merpati pada langit-langit sore itu menyenangkan Kadang-kadang, kita dapat lihat ia pulang membawa surat kabar Esensiku selalu membawa pesan rindu Ah, betapa sejuknya m...
Rekatan kaca yang berpuluh-puluh itu kian hari kian rapuh Kolasenya pun terikut runtuh Namun hati Ibu tetap teguh Ikut menopang, pun berpeluh Seolah-olah teruntuk anak-a...