Hai, selamat pagi, siang, sore atau malam kau disana. Tempat singgah yang terlalu dingin untuk aku kunjungi. Tuan, bagaimana harimu di kota baru? Semenyenangkan dekapan ibu disini atau damai tentra...
Seperti sajak yang baru saja aku tulis. Lagi, masih aku baca lagi ulasan ulasan tentang kamu. Entah apa yang aku pikirkan...
Sunyinya malam ini tak terelakan. Ku akui aku sangat menyesal atas apa yang aku lakukan. Walaupun sudah berlalu cukup lama tapi itu membuatku merana. Mungkin kau sudah bahagia...
satu hari pada pertengahan maret burung gereja berbisik padaku "ada enam puluh rasa untukmu" katanya pekan esok dia akan datang senyumnya menawan ti...
Dalam ruang-ruang yang ada di rumahmu Masih adakah aku? Perempuan yang tak tahu malu menyuruhmu pergi lalu datang lagi? Gambaran kehancuran. Aku tak ada. Kau adalah rumah yang inginku isi den...
Saya memandang jendela yang tak ada dirimu namun bayangmu abadi. Menatap lekat penuh kecewa Jiwa yang hilang dicuri seseorang. Kemudian, Saya kehilangan. Sederet kalimat yang sering terlihat...
kau sejenak duduk pada kursi-kursi lapuk yang aku rangkai dari kepingan hati seraya menikmati buaian bulan malam dalam balutan udara dingin kelam kau mencoba menelaah isyarat dalam netra y...
enam puluh tahun kalam dalam buai semesta aku berada di ruas ruas buku bacaan penghantar tidurmu yang sesekali dibuka untuk menghilangkan debu tapi tak pernah kau baca.
Dalam lintasan masa yang terus maju. Aku selalu menamaimu sebagai tujuan yang ingin kugapai. Harapan serta mimpi haruslah tercapai. Namun keadaan tak pernah sejalan dengan tujuan. Kau berhenti di pers...