membuang bisu pada sajak palsu, tentang rindu yang menjelma, aku senandika menyingkap tinta kata, lalu masa berteman sudah, kadaluarsa. ...
Dulu, kakiku sempat berjelajah menyusuri pungkas siluet, untuk meretas jarak. Namun di seberang sana, enggan masih berkuasa; mengunci asa t...
Di bibir itu, aku mulai mengukir sajak dengan tangan yang gemetar, hadir, Melewati getir mataku memicing, di ujung yang basah; Ukir!, katak...
Ada pagi yang enggan beranjak, menyelinap di balik bangunan renta yang bisu tanpa kata . Sebentar, kutafsirkan gelegat hujan, airnya mengalir dengan a...
Perlahan mataku menatap sepasang bola mata wanita parubaya di hadapanku. Ada raut kesedihan yang menye...
Lembar lusuh itu Terbuang kian membisu Mungkin itu tentang rindu Nan menjelma pada sajak palsu Aku berteman senandika Menyingkap kata pada goresan tinta ...
Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahayaNya seperti lubang yang tidak tembu...
Sejauh ini tentang gejolak hati Merambah menyudutkan misteri Kala itu, Berteman sendu Beriring gemuruh haru Ayah, aku pergi Untuk sebuah mi...
Ini bukan tentang benci Tapi tentang alpa yang mengisi Mengusik akan uraian nisbi Mendobrak rentetan ilusi Bodoh! Iya, Aku yang bodoh Berteman d...
Di sana Tentang sebuah cerita Bersemi, tanpa sebuah rasa Mengharap tanpa setitik usaha Alpa, Dahaga, Aku lupa Cara mengeja cinta